4 Kesalahan paling Umum yang Dilakukan dalam Bahasa Jepang
Bagi penggemar anime dan budaya Jepang, belajar bahasa Jepang adalah sebuah ketertarikan yang datang secara alamiah.
Bagaimanapun, bagi penggemar anime yang telah sering mendengar penggunaan bahasa Jepang melalui serial anime favorit mereka, terkadang penggunaan istilah dalam bahasa Jepang sering keluar dengan sendirinya yang membuat belajar bahasa Jepang terasa lebih mudah.
Namun dalam anime sekalipun sering ada penggunaan istilah yang membingungkan dan mudah memancaing kekeliruan.
Apa saja istilah tersebut?
5. Membedakan antara sono dan ano
Dalam bahasa Inggris, hanya ada dua kata yang digunakan untuk merujuk pada objek di kejauhan: "This" dan "That".
Sedangkan dalam bahasa Jepang ada tiga, yang biasa diajarkan sebagai: "This___" ( kono ), "That ___" ( sono ), dan "That___ over there" ( ano ).
Karena tiga tingkat jarak sering diajarkan dengan cara ini, mudah bagi siswa untuk mengacaukannya, terutama sono dan ano, yang keduanya pada dasarnya berarti "itu ___."
Tidak ada banyak perbedaan dalam bahasa Inggris antara "itu" dan "itu di sana" di tempat pertama.
Namun, cara paling umum untuk membedakan antara sono dan ano adalah mudah: sono berarti "benda yang dekat dengan Anda, orang yang saya ajak bicara", sedangkan ano berarti "benda yang jauh dari kita berdua."
Sekali lagi, mungkin bagian tersulit tentang yang satu ini adalah pelajar Jepang yang terbiasa menggunakan sono atau ano sepanjang waktu untuk mengartikan "itu ___."
Sama seperti membedakan antara aru dan iru, lakukan yang terbaik untuk mendeteksi kesalahan dan selalu biasakan diri untuk memperbaikinya!
6. Nuansa partikel akhir kalimat
Sama seperti partikel bisa muncul setelah kata benda untuk menjelaskan peran kata benda dalam sebuah kalimat, mereka juga bisa datang setelah kata kerja di akhir juga, untuk memberikan "rasa" tertentu ke seluruh kalimat.
Ada partikel yang jelas seperti ka yang mengubah kalimat menjadi pertanyaan, atau ne yang mengakhiri kalimat dengan sesuatu seperti “benar?” atau "Tahukah kamu?"
Tapi kemudian ada yang tidak begitu jelas. Misalnya, yo yang menonjolkan pernyataan, (na)nda yang digunakan untuk “penekanan penjelasan”, atau ze yang membuat kalimat menjadi maskulin atau terdengar keras.
Ini bisa menjadi sedikit membingungkan, dan karena ada begitu banyak partikel akhir kalimat, hal terbaik yang harus dilakukan adalah mendengarnya digunakan oleh penutur asli, kemudian lakukan yang terbaik untuk menggunakannya dalam konteks yang sama.
Bagaimanapun bahasa dipelajari dan dikuasai dari kebiasaan.
7. Menggunakan kare untuk “dia laki-laki” dan kanojo untuk “dia perempuan”
Orang Jepang suka menghilangkan subjek (dan objek, dan kata kerja, dan pada dasarnya apa saja) dari kalimat jika sudah jelas dari konteksnya.
Misalnya, dalam bahasa Inggris kita akan mengatakan: “I saw Bob yesterday. He was eating fish.”
Tapi dalam bahasa Jepang, kita bisa mengatakan: “Saw Bob yesterday. Eating fish."
Orang yang melihat Bob (saya/pembicara) sudah jelas sejak awal, dan kita sudah tahu bahwa kita berbicara tentang Bob di kalimat kedua, jadi tidak perlu kata "dia".
Tapi kebiasaan lama sulit dihilangkan, jadi untuk penutur bahasa Inggris khususnya, sulit untuk berhenti menggunakan kata ganti seperti “I,” “you,” “he,” dan “she.” Dan ketika berbicara tentang "dia laki-laki" dan "dia perempuan" khususnya, ada alasan khusus menggunakan padanan bahasa Jepang bisa merepotkan.
Dalam bahasa Jepang kata untuk "dia laki-laki" adalah kare dan "dia perempuan" adalah kanojo
Sayangnya, kare dan kanojo juga berarti "pacar". Jadi, jika penutur asing bahasa Jepang mengatakan sesuatu seperti: “Saya melihat Bob kemarin. Dia sedang makan ikan,” mungkin terdengar seperti: “Saya melihat Bob kemarin. Pacar sedang makan ikan.”
Apa cara terbaik untuk menghindari berbicara dengan orang Jepang tentang pacar Anda ketika Anda tidak bermaksud demikian? Berhentilah menggunakan kata ganti sama sekali.
Perlu membicarakan seseorang? Gunakan nama mereka.
Perlu berbicara tentang diri sendiri? Katakan saja apa yang kamu lakukan dan jangan repot-repot dengan "Saya."
Ini mungkin terdengar canggung pada awalnya dan agak ekstrim, tetapi ini akan membantu agar terbiasa untuk tidak menggunakan kata ganti.
Jadi begitulah, empat kesalahan teratas yang dilakukan orang asing saat berbicara bahasa Jepang dan beberapa tips tentang cara membantu memperbaikinya.
Namun, tip terpenting ada di bagian akhir: ketika belajar bahasa, jauh dan jauh hal terpenting yang dapat dilakukan adalah tidak khawatir membuat kesalahan dan hanya berbicara.
Akhirnya cara yang benar untuk mengatakan sesuatu akan terasa benar, dan itulah perasaan terbaik di dunia.
Sumber: Soranews24
Post a Comment for "4 Kesalahan paling Umum yang Dilakukan dalam Bahasa Jepang"