Iwayazuido, Terowongan Misterius Tersembunyi dari Prefektur Shizuoka yang Menyimpan Banyak Misteri

Terowongan Iwayazuido adalah terowongan misterius yang terletak di Kakegawa, Prefektur Shizuoka.

Mungkin jika dilihat sekilas, ini terlihat seperti terowongan tua biasa yang tidak terlalu panjang.

Namun jangan salah, karena saat memasuki bagian dalamnya, terowongan ini ternyata tidak se-simpel yang terlihat.

Pertama di bagian luar terowongan, kalian akan melihat banyak lubang aneh berbentuk seperti wajah manusia yang menyambut kalian di sisi terluar terowongan.

Lubang-lubang berbentuk wajah manusia itu sepertinya dibuat oleh para pekerja terowongan, terlihat dari pahatan kanji “石" di sudut yang memiliki arti "batu".

Walau kita tahu itu dibuat oleh manusia, namun melihat lubang mirip wajah di tengah hutan tetap saja menyeramkan.

Cuaca di hutan saat itu sangatlah cerah, namun sisi terowongan ini terlihat sangat gelap, apalagi ditambah banyaknya lubang-lubang misterius di sepanjang sisi terowongan.

Namun karena sudah terlanjur datang ke sini, reporter Soranews akhirnya mengumpulkan keberanian mereka dan mulai menjelajahi terowongan ratusan tahun tersebut.

Bagian dalam ini dipenuhi lubang yang menghubungkan beberapa ruangan kecil ke terowongan.

Ternyata lubang dengan ruangan ini sengaja dibuat oleh para petugas untuk tempat para pengguna berdiam saat terowongan ramai.

Sepertinya di waktu terowongan ini masih berfungsi, penduduk setempat sering menggunakan terowongan ini untuk berpergian dan sering terjadi kemacetan di terowongan ini.

Karena itulah ruang singgah ini dibuat, agar penduduk dapat menepi saat ada kereta kuda lewat.

Tapi teman-teman, jangan mengira kalau ruangan di sisi terowongan itu sangat sempit, karena ternyata salah satu ruangan tersebut cukup luas dan mungkin muat untuk 3-4 orang dewasa.

Selain itu, ruangan tersebut juga telah di desain sedemikian rupa agar nyaman untuk ditempati, seperti kait untuk menggantung lentera dan mungkin saja zaman dulu ada beberapa kursi yang biasa dipakai pekerja dan warga untuk duduk-duduk.

Hal menarik dari ruangan ini adalah adanya sebuah tanda misterius yang bertuliskan "botol (atau warna lain)" yang berdiri sendirian di tengah ruangan.

Tanda seperti ini biasanya digunakan pada tempat daur ulang di mana botol bir coklat dan kaca bewarna lainnya harus diletakkan secara terpisah dari kaca bening.

Tidak tahu siapa yang meninggalkan tanda ini, tapi mungkin saja mereka meninggalkannya sebagai lelucon.

Entah prank atau bukan, tapi papan tanda itu memberikan nuansa peradaban yang hilang dan menakutkan ke ruangan yang gelap gulita.

Reporter kita yang pemberani ini juga mencoba mengambil selfie bersama tanda menakutkan tersebut, namun ada hal aneh yang terjadi pada fotonya.

Ia beberapa kali mencoba mengambil foto dengan menggunakan flash dari gawainya, namun berkali-kali dicoba, flashnya tidak mau mennyala dan hanya menyisakan foto gelap gulita yang menyeramkan.

Meskipun bukan orang yang percaya akan adanya hantu, namun reporter ini merasa kalau ada sosok lain yang memperhatikannya.

Apalagi ditambah dengan kamera yang terus bermasalah, keberanian sang reporter menjadi goyah dan Ia pun kembali ke terowongan dan bergegas menyelesaikan tur singkatnya.

Bagian tengah terowongan hingga akhir dipenuhi berbatuan yang dilapisi cat fluorescent yang dapat menyala dalam gelap.

Sepertinya bebatuan di bagian sini sangat sulit di bersihkan, sehingga para pekerja menyerah dan hanya memberi tanda yang menunjukkan letak batuan.

Setelah selesai menjelajahi terowongan terowongan misterius ini, sang reporter menjadi lebih penasaran akan asal usul terowongan dan memutuskan untuk menelepon Divisi Pertukaran Pariwisata di Balai Kota Kakegawa untuk mencari tahu lebih banyak tentang situs misterius itu.

Namun karena Divisi cabang Kakegawa juga kesulitan menjawab pertanyaan sang reporter sehingga akhirnya mereka mengirimkan reporter kami sebuah dokumen yang mungkin menjelaskan tentang terowongan misterius ini.

Dokumen yang dikirimkan dari Balai Kota Kakegawa ini berjudul "Sejarah Lokal Asuka" yang merupakan distrik Asuka di mana terowongan itu berada.

Menurut dokumen tersebut, pekerjaan penggalian di terowongan berlangsung sekitar tahun 1884.

Pintu keluar barat (tempat sang reporter keluar dengan motornya) memiliki geologi berpasir yang lembut, tetapi pintu keluar timur (tempat dengan lubang berbentuk wajah) lebih sulit untuk dicapai karena banyaknya batu yang menghalangi konstruksi terowongan.

Akibat dikelilingi bebatuan di kiri dan kanan atas, tim konstruksi menggali ke bawah, membuat tanjakan terjal dari timur ke barat. Pintu masuk berbentuk tabung yang lebih modern di pintu keluar timur ditambahkan pada tahun 1970.

Ruang Misterius di Terowongan Iwayazuido

Menurut dokumen yang dikirimkan, ruangan luas yang kita temui sebelumnya ini ternyata merupakan lubang yang direncanakan untuk pembangunan sumur.

Namun seperti yang kita lihat di foto, tidak ada tanda-tanda penggalian sumur di daerah tersebut, lalu kenapa dokumen resminya mengatakan ada penggalian sumur di sana?

Ada sebuah pepatah Jepang yang mengatakan:

"Roh halus berkumpul di sekitar air"

Saat membaca dokumen ini, sang reporter langsung merinding dan mengingat pepatah tersebut.

Mungkin Ia menyadari kalau alasan inilah yang membuat kameranya bermasalah saat akan mengambil foto di lokasi tersebut.

Terowongan itu adalah situs misterius yang bahkan Divisi Pertukaran Pariwisata di Balai Kota tidak mengetahui sejarahnya dengan jelas, dan dengan adanya dokumen lokal ini, Ia dapat mempelajari lebih banyak tentang detail situs tersebut.

Nah, jika Anda ingin berkunjung ke situs ini, kami merekomendasikan Anda untk pergi dengan berjalan kaki atau naik kendaraan roda dua lainnya karena hanya itulah yang dapat melewati terowongan.

Mengingat sejarah jalan yang sudah tua dan kondisi terowongan yang sudah sangat tua, tidak ada yang dapat memastikan berapa lama terowongan galian itu akan bertahan.

Sebagai salah satu terowongan tersempit dan paling unik di Jepang, struktur berusia 137 tahun ini telah teruji oleh waktu, mengantar penduduk lokal dari satu sisi gunung ke sisi lain dengan mudah, dan semoga masih ada di sini dalam 137 tahun lagi.

sumber: Soranews24

sumber gambar: Soranews24